Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan koresponden perang di Kremlin di Moskow, Rusia 13 Juni 2023. (Reuters)
Moskow, Jurnas.com - Rusia berupaya memulihkan situasi pada Senin (26/6), pasca pemberontakan singkat yang dilakukan kelompok tentara bayaran, Wagner pimpinan Yevgeny Progozhin, pada akhir pekan lalu.
Para pejuang Wagner menghentikan gerak maju cepat mereka di Moskow, mundur dari kota Rostov di Rusia selatan dan kembali ke pangkalan mereka, di bawah kesepakatan yang menjamin keselamatan mereka.
Adapun Prigozhin selaku komandan akan pindah ke Belarusia, berdasarkan kesepakatan antara Wagner dan Rusia, yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Dikutip dari Reuters, Senin (26/6) ini ditetapkan sebagai hari libur di Moskow untuk memberikan waktu penyelesaian, dan hanya ada sedikit peningkatan keamanan di ibu kota pada Minggu malam.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, yang merupakan salah satu target utama kemarahan Prigozhin, kabarnya mengunjungi pasukan Rusia yang terlibat dalam operasi militer di Ukraina, tanpa memberikan rincian waktu dan tempat.
Tapi Presiden Rusia, Vladimi Putin, yang telah memegang kekuasaan selama lebih dari dua dekade, dituntut berkomentar secara terbuka sejak penurunan salah satu tantangan terbesar pemerintahannya.
Kebingungan atas peristiwa luar biasa akhir pekan ini telah membuat pemerintah, baik yang bersahabat maupun yang bermusuhan dengan Rusia, meraba-raba jawaban atas apa yang bisa terjadi selanjutnya di negara dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko mengadakan pembicaraan di Beijing pada Minggu kemarin. Namun tidak jelas apakah kunjungannya ke sekutu terkuat Rusia dipicu oleh pemberontakan Wagner.
"Pihak China menyatakan dukungan atas upaya kepemimpinan Federasi Rusia untuk menstabilkan situasi di negara itu sehubungan dengan peristiwa 24 Juni dan menegaskan minatnya untuk memperkuat kohesi dan kemakmuran Rusia lebih lanjut," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia.
KEYWORD :Wagner Pembelotan Pemberontakan Rusia Vladimir Putin